edwards2010.com – Penemuan virus raksasa berusia 1,5 miliar tahun di mata air panas di Yellowstone, Amerika Serikat, telah menarik perhatian para ilmuwan karena potensinya dalam mengungkap kondisi kehidupan di Bumi. Virus tersebut, dengan genom yang luas dan komposisi yang mencakup bakteri, archaea, dan eukariota, memberikan wawasan yang berharga tentang tahapan terbentuknya organisme bersel tunggal.
Melalui penelitian yang dilakukan, terungkap bahwa virus-virus ini telah hadir sejak periode organisme seluler, mengkontradiksi teori sebelumnya yang menyatakan bahwa virus-virus tersebut lebih baru karena perubahan sumber air panas. Virus ini berkembang pada suhu ekstrem dan tekanan tinggi, dan mampu menginfeksi ganggang merah di lingkungan mata air panas.
Dengan analisis DNA di Yellowstone, para peneliti berhasil mengungkap bahwa virus-virus ini telah bertahan selama 1,5 miliar tahun, mengadopsi gen antar spesies untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang ekstrem. Temuan ini menggambarkan peran penting virus dalam evolusi serta stabilitas komunitas sumber air panas, memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pertukaran gen antar organisme dan evolusi kehidupan di Bumi.