edwards2010.com – Pasukan Brigade Al Qassam, yang merupakan bagian militer dari organisasi Hamas, telah secara resmi mengumumkan kondisi siaga perang di Gaza. Juru bicara Brigade tersebut, Abu Ubaida, melalui siaran Al Jazeera, telah menyuarakan pengakuan terhadap serangan balasan Iran terhadap Israel pada tanggal 13 April. Menurutnya, aksi tersebut telah berhasil menyulitkan strategi lawan.
Upaya Eskalasi dan Pengaruh di Kawasan
Abu Ubaida menyerukan peningkatan tindakan militer, tidak hanya di Tepi Barat namun juga di Yordania, mengingat posisinya sebagai front penting di kawasan Arab. Yordania, yang posisinya strategis antara Iran dan Israel, telah mengambil peran aktif dalam konflik dengan mencegat drone dan rudal yang memasuki wilayahnya, yang dipandang sebagai langkah untuk mendukung Israel.
Ajakan kepada Rakyat Yordania
Dalam seruan terbarunya, Abu Ubaida mengajak warga Yordania untuk beraksi dan mendukung upaya Hamas. Ini merupakan panggilan untuk aksi kolektif yang dimaksudkan untuk menguatkan posisi Hamas dalam konflik tersebut.
Tuntutan Hamas dalam Negosiasi Gencatan Senjata
Dalam konteks negosiasi gencatan senjata, Hamas menegaskan beberapa tuntutan utama. Ini termasuk memperbolehkan pengungsi Palestina kembali ke Gaza utara, menghentikan serangan militer Israel, penarikan pasukan dari Gaza, dan pencabutan blokade yang membatasi bantuan kemanusiaan.
Kendala dalam Proses Negosiasi
Abu Ubaida mengkritik Israel karena menunda proses negosiasi pertukaran tawanan dan mencoba menghalangi peran mediator negara Arab, khususnya Qatar dan Mesir, dalam upaya mencapai gencatan senjata.
Tanggapan Kementerian Luar Negeri Qatar
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar telah menekankan pentingnya komitmen serius dari semua pihak yang terlibat untuk mencapai resolusi yang adil dan berkelanjutan. Sampai saat ini, upaya negosiasi belum menghasilkan kemajuan yang berarti.
Konsekuensi dari Tindakan Militer Israel
Tindakan militer yang dilakukan oleh Israel terhadap wilayah Palestina telah menyebabkan peningkatan jumlah korban jiwa. Laporan terakhir menyebutkan bahwa jumlah korban telah melebihi 34.000, dengan sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Pengumuman oleh Brigade Al Qassam dan seruan untuk dukungan internasional mencerminkan situasi mendesak dalam konflik Israel-Palestina. Dengan tegas, Hamas menyampaikan tuntutan mereka dalam dialog gencatan senjata, sedangkan upaya mediasi internasional terus berusaha menemukan solusi yang bisa diterima kedua belah pihak, di tengah kekerasan yang terus menerus memakan korban.