edwards2010.com – Baru-baru ini, rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk memblokir platform digital X (dulu dikenal sebagai Twitter) telah memicu kekhawatiran di kalangan pengguna internet. Hal ini disebabkan oleh keberadaan konten negatif dan judi online yang menyebar luas di platform tersebut. Keputusan ini mendapatkan tanggapan luas dari para pengguna internet, yang dengan tegas menentang langkah pemerintah.
Dalam reaksi yang luas ini, tagar ‘tolakblokirx’ cepat mendapatkan traksi dan menjadi topik tren nomor satu di platform X, dengan sekitar 104 ribu tweet yang mengekspresikan penolakan terhadap pemblokiran sampai dengan Minggu (16/6) pukul 09.18. Tagar terkait lainnya, ‘Kominfo’, juga cukup populer dengan 90 ribuan unggahan.
Banyak pengguna platform X menunjukkan perlawanan mereka melalui berbagai cara, termasuk kritik dan sindiran terhadap Kominfo. Tagar tolak blokir X telah menjadi populer sejak 15 jam setelah pengumuman dari Kominfo tentang rencana pemblokiran.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika di Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, telah menyatakan bahwa pemblokiran akan dilakukan jika platform tersebut terus membolehkan konten pornografi. “Pasti diblokir ini. Kalau sudah membolehkan kayak gini. Makanya kita pelajari,” ujar Semuel di kantor Kominfo di Jakarta pada hari Jumat (14/6).
Pangerapan menambahkan bahwa pemblokiran akan ditujukan kepada platform secara keseluruhan dan bukan hanya konten tertentu. Ia menjelaskan bahwa Kominfo tidak memiliki wewenang langsung untuk memblokir konten individual pada suatu platform.
“Kita akan langsung melakukan kajian lebih lanjut. Mungkin kita akan mengirim surat kepada mereka segera,” katanya.
Menurut informasi dari Pusat Bantuan X, platform ini, yang dimiliki oleh Elon Musk, telah mengizinkan konten dewasa sejak Mei 2024. Pengguna yang mengunggah konten dewasa, dari gambar telanjang hingga aktivitas seksual, diharuskan untuk memberikan label atau tidak menampilkan konten tersebut secara eksplisit.