edwards2010.com – Dalam kajian astronomi, terdapat fenomena planet bebas mengambang (FFPs) yang menarik perhatian. FFPs ini atau dalam literatur ilmiah dikenal sebagai objek bermassa planet terisolasi (iPMOs), merupakan planet yang tidak terikat gravitasi pada sistem bintang manapun dan mengembara secara mandiri di ruang antar bintang.
Upaya Deteksi FFP
Meskipun FFPs kelihatannya misterius dan menantang untuk dideteksi, kemajuan teknologi observasi telah membuat para astronom semakin mampu mengidentifikasi keberadaan mereka. Pada tahun 2021, upaya pencarian di konstelasi Upper Scorpius dan Ophiuchus berhasil mendeteksi lebih dari 70 objek yang diduga sebagai FFPs.
Proses Pembentukan FFP
FFPs diperkirakan terbentuk melalui dua cara utama. Pertama, melalui akresi dalam piringan protoplanet yang mengorbit bintang muda; kedua, melalui proses yang serupa dengan pembentukan bintang, yaitu kolaps dari awan gas dan debu yang tidak berkaitan dengan bintang.
Mekanisme Ejeksi
FFPs juga bisa terbentuk dari proses ejeksi, di mana planet yang terbentuk di dekat bintang terlempar ke ruang antar bintang karena interaksi gravitasi yang kompleks, seperti yang terjadi dalam sistem bintang biner atau akibat pertemuan antar bintang.
Penelitian Gavin Coleman
Gavin Coleman dari Queen Mary University of London telah mengembangkan simulasi yang meneliti proses pembentukan FFP melalui interaksi antarplanet serta dalam konteks sistem bintang biner. Studinya berfokus pada planet yang terlempar sebagai hasil dari mekanisme ejeksi, bukan akibat interaksi dengan planet lain dalam sistem bintang tunggal.
Temuan Simulasi
Simulasi Coleman menunjukkan bahwa sistem bintang biner dapat mengeluarkan FFP dengan efisiensi yang tinggi, dengan rata-rata 2-7 planet berukuran lebih besar dari Bumi per sistem dan sekitar 0,6 planet raksasa per sistem.
Kaitan antara Usia dan Dinamika FFP
Hasil simulasi juga menandakan bahwa ejeksi FFP paling banyak terjadi antara 0,4 hingga 4 juta tahun setelah pembentukan piringan sirkum biner. Dispersi kecepatan yang tinggi yang dipertahankan oleh FFP setelah ejeksi memberikan data penting mengenai populasi FFP.
Pengaruh Turbulensi pada Ejeksi Planet
Coleman menemukan bahwa tingkat turbulensi dalam piringan memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah dan massa planet yang terlempar. Turbulensi yang lebih rendah cenderung menghasilkan lebih banyak planet yang terlempar dengan massa yang lebih kecil.
Implikasi Penelitian
Simulasi yang dilakukan memberikan cara baru untuk mengamati populasi FFP dan menentukan asal-usul mereka dengan menganalisis distribusi massa, frekuensi ejeksi, dan kecepatan berlebih.
Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang populasi FFP, menyoroti pentingnya simulasi dalam memahami asal-usul mereka. Distribusi massa, frekuensi, dan kecepatan berlebih dari FFP memberikan informasi yang dapat membantu membedakan apakah FFP berasal dari sistem bintang tunggal atau sistem biner.