edwards2010.com

edwards2010.com – Turbulensi sering dianggap sebagai salah satu aspek paling menakutkan dari penerbangan bagi banyak penumpang. Namun, bagi para pilot yang berpengalaman, seperti Martin Chalk, yang memiliki pengalaman terbang selama lebih dari 40 tahun, termasuk pengalaman di Angkatan Udara, turbulensi merupakan bagian dari operasional penerbangan yang dapat dikelola dengan keahlian dan persiapan yang tepat. Beliau berbagi wawasannya mengenai pengelolaan situasi turbulensi, terutama menyusul insiden turbulensi ekstrem yang dialami oleh pesawat Boeing 777-300ER milik Singapore Airlines dalam penerbangan dari London ke Singapura, dimana insiden tersebut mengakibatkan cedera pada banyak penumpang dan satu kematian.

Dalam diskusi yang diadakan, Chalk menekankan desain dan ketahanan pesawat terhadap benturan. “Pesawat dirancang untuk menahan benturan yang signifikan, sesuai dengan standar keselamatan yang tinggi yang diharapkan pada saat mendarat di landasan,” ungkapnya dalam sebuah wawancara dengan iNews UK. Beliau menjelaskan bahwa pesawat modern dilengkapi untuk menanggulangi berbagai jenis turbulensi yang mungkin terjadi selama penerbangan.

Chalk juga menyoroti pentingnya pelatihan yang diberikan kepada awak pesawat untuk menghadapi turbulensi. Menurutnya, pilot dilatih secara intensif untuk menggunakan alat seperti radar cuaca, yang memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi awan badai potensial yang bisa menyebabkan turbulensi. “Kami menggunakan radar untuk mendeteksi dan menghindari awan badai. Ini memungkinkan kami untuk mengambil rute penerbangan yang mengurangi risiko turbulensi,” jelas Chalk.

Selain itu, ia menjelaskan tentang fenomena turbulensi udara jernih, yang bisa terjadi tanpa tanda-tanda visual yang jelas dan sering ditemui di iklim yang lebih hangat. “Fenomena ini terjadi ketika pesawat melewati batas antara dua massa udara yang memiliki perbedaan kecepatan atau arah. Meskipun tidak terlihat, turbulensi jenis ini dapat sangat dramatis dan memerlukan tindakan pencegahan serius,” tambahnya.

Chalk menekankan bahwa keselamatan penumpang selalu menjadi prioritas utama. Ia menjelaskan bahwa dampak dari turbulensi parah dapat mengakibatkan cedera serius bagi penumpang dan kerusakan pada kabin. “Kami selalu mengambil langkah-langkah untuk melindungi penumpang dari potensi cedera yang bisa terjadi akibat turbulensi, termasuk memastikan bahwa semua penumpang mematuhi instruksi untuk mengenakan sabuk pengaman selama kondisi tersebut,” tutup Chalk.

Wawasan Chalk memberikan pandangan mendalam tentang bagaimana profesional penerbangan menghadapi dan mengelola turbulensi, menggarisbawahi pentingnya keahlian, persiapan, dan kepatuhan terhadap prosedur keselamatan dalam menjaga keamanan selama penerbangan.

By edwards