edwards2010.com – Pada September 2023, seluruh penghuni Rusunawa Marunda di Cluster C, yang terdiri dari 500 unit, mendapat perintah relokasi sementara. Keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menyatakan bahwa lima bangunan di cluster tersebut tidak memenuhi standar keamanan hunian. Kepala Sub-Bagian Keuangan dari Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) II, Haposan, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil untuk menjamin keselamatan penghuni.
Proses Persetujuan Relokasi oleh Warga
Awalnya, warga Rusunawa Marunda menyatakan keberatan atas rencana relokasi mengingat lokasi Marunda yang strategis untuk akses pekerjaan mereka. Namun, insiden runtuhnya kanopi di gedung C5 menjadi titik balik yang mempercepat kesepakatan warga untuk mengikuti relokasi ke Rusun Nagrak dan Padat Karya sebagai alternatif hunian sementara.
Penyediaan Logistik Pemindahan oleh Pengelola
Untuk memudahkan transisi, pengelola rusun menyediakan fasilitas transportasi pengangkutan barang. Meskipun awalnya diusulkan agar warga menyelenggarakan pemindahan secara swadaya, banyak yang merasa keberatan. Akibatnya, pimpinan UPRS II menginisiasi koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup, kelurahan, dan kantor walikota untuk memberikan dukungan logistik.
Kerusakan Struktural Menjadi Alasan Utama Relokasi
Menurut Jana Didi, Ketua RW Rusunawa Marunda Cluster C dan mantan kepala keamanan, kondisi bangunan sudah sangat memprihatinkan dengan kerusakan parah pada plafon dan struktur lain yang berpotensi membahayakan. Kejadian kanopi yang roboh pada 30 Agustus hanya menambah urgensi untuk segera melakukan relokasi demi keselamatan warga.
Tindakan Pengamanan Pasca-Pengosongan
Setelah pengosongan, langkah keamanan ditingkatkan dengan pemasangan ‘police line’ dan penyegelan akses masuk ke gedung dengan menggunakan seng dan besi. Namun, upaya ini tidak menghentikan beberapa individu yang berhasil menerobos dan melakukan penjarahan aset-aset gedung, seperti pintu, jendela, dan instalasi listrik.
Kondisi Saat Ini dan Refleksi
Gedung-gedung di Cluster C kini kosong, dengan kondisi yang memprihatinkan akibat vandalisme. Haposan mengakui bahwa tindakan pengamanan yang diambil tidak cukup efektif dan menyatakan perlunya strategi pengamanan yang lebih baik di masa depan.
Relokasi ini menunjukkan langkah cepat dan responsif dari pengelola rusun dalam menghadapi situasi darurat, meskipun menemui tantangan dalam menjaga keamanan aset pasca-pengosongan.