Banyak Korban, Pasukan Korut Ditarik dari Garis Depan Perang Rusia-Ukraina

edwards2010.comPerang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung hampir tiga tahun ini terus menimbulkan korban jiwa yang signifikan di kedua belah pihak. Salah satu perkembangan terbaru yang mencolok adalah penarikan pasukan Korea Utara (Korut) dari garis depan di wilayah Kursk, Rusia, setelah mengalami kerugian besar. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang situasi ini, termasuk jumlah korban, alasan penarikan, dan dampaknya terhadap perang.

Menurut berbagai sumber, jumlah korban pasukan Korut sangat signifikan. Pejabat militer Ukraina melaporkan bahwa sekitar 4.000 tentara Korut telah tewas atau terluka di wilayah Kursk. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahkan menyebutkan bahwa sepertiga dari pasukan Korut yang dikerahkan, atau sekitar 3.000 tentara, telah tewas atau terluka1. Sementara itu, pejabat Amerika Serikat menyebutkan bahwa sekitar 1.000 tentara Korut telah tewas atau terluka dalam sepekan terakhir saja di wilayah Kursk.

Penarikan pasukan Korut dari garis depan di Kursk diduga karena kerugian besar yang mereka alami. Pejabat militer Ukraina menyebutkan bahwa pasukan Korut tidak terlihat di medan pertempuran selama sekitar tiga minggu terakhir, dan mereka mungkin terpaksa mundur setelah mengalami kerugian besar1. Selain itu, pasukan Korut dilaporkan mengalami kesulitan besar di medan perang karena minimnya koordinasi dengan unit Rusia dan strategi perang yang kaku.

Pasukan Korut dikenal dengan taktik brutal dan hampir bunuh diri. Mereka sering kali meledakkan granat daripada ditangkap oleh pasukan Ukraina dan menulis janji setia di medan perang kepada Pemimpin Tertinggi Korut, Kim Jong Un. Meskipun mereka menunjukkan keahlian menembak yang baik saat menembak jatuh pesawat nirawak dari jarak sekitar 100 meter, Rusia tampaknya menggunakan mereka sebagai prajurit infanteri untuk melakukan serangan darat massal meskipun mengalami kerugian besar.

Penarikan pasukan Korut dari garis depan di Kursk dapat dianggap sebagai pukulan bagi Rusia, yang mengandalkan bantuan militer dari Korut untuk memperkuat pasukannya. Kehadiran pasukan Korut di medan perang sebelumnya dianggap sebagai eskalasi signifikan dalam perang, tetapi kerugian besar yang mereka alami membuat mereka tidak efektif dalam jangka panjang5. Selain itu, penarikan ini juga menunjukkan bahwa Rusia mungkin semakin kesulitan dalam mempertahankan wilayahnya dari serangan balik Ukraina.

Penarikan pasukan Korut dari garis depan perang Rusia-Ukraina setelah mengalami kerugian besar menunjukkan betapa sengitnya pertempuran di wilayah Kursk. Jumlah korban yang tinggi dan taktik brutal yang digunakan oleh pasukan Korut menunjukkan betapa beratnya perang ini bagi semua pihak yang terlibat. Penarikan ini juga dapat berdampak signifikan terhadap dinamika perang, terutama dalam upaya Rusia untuk mempertahankan wilayahnya dari serangan balik Ukraina.