edwards2010.com – Pada pagi hari yang tragis, 29 Desember 2024, sebuah pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan mengerikan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan. Pesawat yang membawa 181 orang ini gagal mendarat dengan selamat, menyebabkan bencana yang mengakibatkan hilangnya banyak nyawa. Dalam momen-momen terakhir sebelum tragedi, seorang penumpang mengirim pesan yang menyentuh hati kepada anggota keluarganya, menggambarkan situasi genting yang dihadapi.
Pesawat Jeju Air Flight 2216, yang berangkat dari Bangkok menuju Muan, mengalami masalah saat mencoba mendarat. Menurut laporan, pesawat tersebut mengalami tabrakan dengan burung yang menyebabkan sayapnya rusak dan membuatnya tidak dapat mendarat dengan aman. Pesawat tersebut kemudian tergelincir di landasan pacu, menabrak dinding pembatas, dan meledak menjadi bola api.
Dalam momen-momen terakhir sebelum kecelakaan, seorang penumpang mengirim pesan kepada anggota keluarganya melalui platform pesan instan KakaoTalk. Pesan tersebut menggambarkan situasi yang sangat genting dan penuh ketidakpastian:
- Penumpang: “Kita sedang menunggu. Ada burung yang tersangkut di sayap.”
- Anggota Keluarga: “Ya Tuhan.”
- Penumpang: “Tidak bisa mendarat.”
- Anggota Keluarga: “Sejak kapan itu terjadi?”
- Penumpang: “Baru saja. Haruskah saya membuat surat wasiat?”
Pesan ini menjadi komunikasi terakhir dari penumpang tersebut sebelum semua upaya untuk menghubunginya gagal.
Kecelakaan ini telah menghancurkan banyak keluarga dan menimbulkan duka mendalam di seluruh Korea Selatan. Dua orang yang selamat, seorang penumpang pria berusia 30-an dan seorang awak kabin wanita berusia 20-an, saat ini sedang dirawat di rumah sakit dengan luka sedang hingga parah.
Otoritas Korea Selatan telah mengumumkan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan mendalam untuk menentukan penyebab pasti dari kecelakaan ini. Investigasi akan mencakup analisis dari kotak hitam pesawat, rekaman video, dan faktor-faktor lain seperti cuaca dan kondisi teknis pesawat.
Kecelakaan Jeju Air di Bandara Internasional Muan adalah tragedi yang sangat menyedihkan dan mengingatkan kita akan betapa rapuhnya kehidupan. Pesan terakhir dari salah satu korban menggambarkan ketakutan dan ketidakpastian yang dihadapi para penumpang dalam momen-momen terakhir mereka. Semoga penyelidikan yang sedang berlangsung dapat memberikan jawaban dan memberikan kedamaian bagi keluarga yang ditinggalkan.