edwards2010.com – Kerusuhan yang terjadi setelah pertandingan antara Persib Bandung dan Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat pada 23 September 2024 memicu reaksi keras dari PT Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator kompetisi Liga 1 Indonesia. Insiden memalukan ini tidak hanya mencoreng wajah sepak bola nasional tetapi juga menuntut tindakan tegas dari semua pihak terkait.
Pertandingan yang seharusnya menjadi ajang unjuk kebolehan dua klub besar ini berakhir dengan kericuhan di luar stadion. Bentrokan antara pendukung kedua tim terjadi setelah pertandingan berakhir, menyebabkan sejumlah kerusakan dan korban luka ringan. Kejadian ini menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan pecinta sepak bola tanah air.
PT LIB, dalam pernyataan resminya, mengutuk keras tindakan kekerasan yang terjadi. Mereka menegaskan bahwa perilaku semacam ini tidak dapat ditoleransi dalam dunia sepak bola yang seharusnya menjunjung tinggi sportivitas dan fair play. Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra, menyatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan PSSI dan pihak keamanan untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap insiden ini.
“Kerusuhan ini merupakan pelanggaran serius terhadap kode etik dan regulasi yang berlaku di Liga 1. Kami berkomitmen untuk mengusut tuntas kejadian ini dan memastikan pelaku kekerasan mendapatkan sanksi tegas. Sepak bola harus menjadi ajang persatuan, bukan perpecahan,” ujar Asep dalam konferensi pers di Jakarta.
Sebagai langkah awal, PT LIB berencana untuk mengadakan pertemuan darurat dengan manajemen Persib Bandung dan Persija Jakarta untuk membahas langkah-langkah preventif yang harus diambil ke depannya. Sanksi bagi klub yang terbukti lalai dalam menjaga keamanan juga tengah dipertimbangkan.
PT LIB juga mengajak seluruh klub peserta Liga 1 untuk memperkuat pengamanan di setiap pertandingan, khususnya partai-partai yang melibatkan rivalitas tinggi. Sosialisasi tentang pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan di stadion akan digalakkan kembali.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menekankan bahwa peran semua pihak, termasuk suporter, sangat krusial dalam menjaga persatuan dan keamanan di setiap pertandingan. “Kekerasan dan kerusuhan hanya akan merugikan sepak bola kita. Mari kita jadikan stadion sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi semua,” ujarnya.
Sementara itu, manajemen Persib dan Persija secara terpisah menyatakan penyesalan atas insiden tersebut dan berjanji akan lebih aktif dalam mengedukasi suporter mereka tentang pentingnya menjaga kedamaian dalam setiap pertandingan.
Kerusuhan yang terjadi setelah laga Persib vs Persija menjadi pengingat pentingnya tanggung jawab semua pihak dalam menjaga keamanan dan kenyamanan saat menyaksikan pertandingan sepak bola. Langkah tegas dan edukasi yang berkesinambungan diharapkan dapat mencegah insiden serupa di masa mendatang, sehingga sepak bola Indonesia dapat berkembang dengan lebih baik dan bermartabat.