Abidzar Al-Ghifari Santai Tanggapi Kritik di Film A Business Proposal

edwards2010.comAbidzar Al-Ghifari, putra dari mendiang Ustaz Jeffry Al-Buchori dan Umi Pipik, telah membuat langkah besar dalam dunia hiburan dengan debut aktingnya di film “A Business Proposal”. Film ini merupakan adaptasi dari webtoon populer asal Korea Selatan yang bercerita tentang cinta segi empat di dunia bisnis. Abidzar berperan sebagai salah satu karakter utama, yaitu seorang pengusaha muda yang ambisius dan cerdas.

Seperti yang diharapkan, debut akting Abidzar menuai berbagai tanggapan dari penonton dan kritikus. Beberapa memuji penampilannya yang natural dan karismatik, sementara yang lain memberikan kritik yang cukup tajam. Namun, Abidzar menanggapi semua kritik dengan santai dan bijak. “Saya menghargai semua masukan dan kritik. Ini adalah pengalaman belajar yang sangat berharga bagi saya,” ujarnya dalam sebuah wawancara.

Abidzar mengungkapkan bahwa persiapan untuk peran ini tidak mudah. Dia harus melalui serangkaian pelatihan akting intensif dan membaca banyak referensi tentang dunia bisnis. “Saya harus memahami karakter yang saya perankan dengan baik. Ini adalah tantangan besar bagi saya, tapi saya sangat menikmatinya,” katanya. Abidzar juga mengakui bahwa dia belajar banyak dari para aktor dan aktris senior yang terlibat dalam film ini.

Abidzar merasa sangat bersyukur karena mendapatkan dukungan penuh dari keluarga dan teman-temannya. “Keluarga dan teman-teman saya selalu memberikan dukungan moral yang sangat besar. Mereka selalu ada untuk saya, baik dalam suka maupun duka,” ujarnya. Dukungan ini menjadi motivasi besar bagi Abidzar untuk terus berusaha dan memberikan yang terbaik dalam setiap peran yang dia mainkan.

Reaksi penonton terhadap film “A Business Proposal” cukup beragam. Beberapa penonton memuji chemistry antara Abidzar dan lawan mainnya, serta alur cerita yang menarik. Namun, ada juga yang mengkritik beberapa aspek teknis dan akting beberapa pemain. Kritikus film juga memberikan berbagai tanggapan. Ada yang mengapresiasi upaya Abidzar dalam memerankan karakter yang kompleks, sementara yang lain merasa bahwa Abidzar masih perlu banyak belajar untuk meningkatkan kemampuan aktingnya.

Abidzar menganggap kritik sebagai bagian dari proses belajar yang penting. “Saya tahu bahwa saya masih banyak kekurangan dan harus terus belajar. Kritik adalah cara terbaik untuk mengetahui apa yang harus saya perbaiki,” ujarnya. Dia berencana untuk terus mengikuti pelatihan akting dan mencari pengalaman baru di dunia hiburan. “Saya ingin terus berkembang dan memberikan yang terbaik untuk penonton,” katanya.

Abidzar berharap bahwa film “A Business Proposal” bisa diterima dengan baik oleh penonton dan menjadi batu loncatan bagi karirnya di dunia hiburan. “Saya ingin terus berkontribusi dalam industri film Indonesia dan membawa cerita-cerita yang inspiratif dan bermakna,” ujarnya. Dia juga berencana untuk terus mengembangkan bakatnya di bidang lain, seperti musik dan bisnis.

Abidzar Al-Ghifari menunjukkan sikap yang bijak dan santai dalam menanggapi kritik terhadap debut aktingnya di film “A Business Proposal”. Dengan dukungan dari keluarga dan teman-teman, serta semangat untuk terus belajar dan berkembang, Abidzar berharap bisa memberikan yang terbaik untuk penonton dan industri hiburan Indonesia. Semoga langkah awalnya ini menjadi awal dari karir yang cemerlang di dunia hiburan.