Bendungan Jlantah: Proyek Infrastruktur Strategis untuk Masa Depan

edwards2010.com – Pembangunan Bendungan Jlantah di Karanganyar, Jawa Tengah, telah mencapai 98,54% dan ditargetkan dapat diresmikan pada Januari 2025. Proyek ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan, energi, dan air di Indonesia. Bendungan ini dirancang dengan spesifikasi yang mengesankan dan diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitar.

Bendungan Jlantah didesain dengan tinggi 70 meter dari pondasi terdalam, panjang puncak 404 meter, lebar puncak 12 meter, dan elevasi puncak di +690 meter di atas permukaan laut. Dengan luas genangan 50,45 hektar, bendungan ini mampu menampung air hingga 10,97 juta meter kubik yang bersumber dari Sungai Jlantah dan Sungai Puru.

  1. Irrigasi dan Ketahanan Pangan
    Bendungan Jlantah akan menyediakan air irigasi untuk Kabupaten Karanganyar seluas 1.494 hektar, terdiri dari 806 hektar daerah irigasi yang sudah ada dan 688 hektar irigasi baru. Dengan demikian, indeks pertanaman (IP) di lahan tersebut dapat meningkat dari 172% menjadi 272%. Hal ini akan mendukung produktivitas pertanian dan membantu mencapai target swasembada pangan 2027.
  2. Penyediaan Air Baku
    Bendungan ini juga akan menyediakan air baku sebesar 150 liter per detik untuk Kecamatan Jumapolo, Jatiyoso, dan Jatipuro di Kabupaten Karanganyar. Ini akan sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat setempat.
  3. Pengendalian Banjir
    Bendungan Jlantah diproyeksikan dapat mereduksi banjir sebesar 70,33 meter kubik per detik atau 51,26% dari debit banjir periode ulang 50 tahun. Ini akan membantu mengurangi risiko banjir di daerah sekitar.
  4. Potensi Energi Terbarukan
    Selain manfaat irigasi dan pengendalian banjir, bendungan ini juga memiliki potensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,625 MW. Ini akan mendukung ketahanan energi dan penerapan energi baru dan terbarukan (EBT).
  5. Potensi Pariwisata
    Dengan keindahan alam yang ditawarkan, bendungan ini juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata. Ini dapat meningkatkan perekonomian lokal melalui sektor pariwisata.

Pembangunan Bendungan Jlantah dimulai pada tahun 2019 dan ditargetkan selesai pada akhir Desember 2024. Progres fisik konstruksi saat ini telah mencapai 98,54%. Pekerjaan konstruksi dilaksanakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) dan PT Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp 1,025 triliun. Saat ini, konstruksi tinggal tahap finishing, dan impounding telah dilakukan pada 20 Desember 2024. Diperkirakan pada 5 Januari 2025, bendungan ini sudah bisa terisi hingga elevasi intake yakni +662 meter di atas permukaan laut.

Bendungan Jlantah adalah proyek infrastruktur strategis yang diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Karanganyar dan sekitarnya. Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, mulai dari irigasi, penyediaan air baku, pengendalian banjir, hingga potensi energi terbarukan dan pariwisata, bendungan ini menjadi salah satu solusi penting untuk meningkatkan ketahanan pangan, energi, dan air di Indonesia. Pemerintah terus berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini dengan hati-hati, memperhatikan aspek kualitas dan keselamatan, sehingga dapat diresmikan pada Januari 2025.