edwards2010.com – Pada hari yang sama, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar demonstrasi besar-besaran menolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%. Demonstrasi yang berlangsung di Jakarta ini diwarnai dengan aksi dorong-dorongan antara demonstran dan aparat keamanan, namun akhirnya demonstrasi berhasil dibubarkan dengan tertib.
Demonstrasi yang digelar oleh BEM SI ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang akan menaikkan PPN menjadi 12% mulai 1 Januari 2025. Koordinator Pusat BEM SI, Satria Naufal, menyatakan bahwa kenaikan PPN ini tidak sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat yang belum merata dan sedang tidak stabil. “Pertimbangannya sudah jelas, pada proses kebijakan PPN naik hingga 12% ini tidak diimbangi dengan pendapatan masyarakat yang meningkat, lapangan pekerjaan yang tambah luas,” ujar Satria Naufal.
BEM SI menuntut Presiden Prabowo untuk mengkaji ulang rencana kenaikan PPN tersebut. Mereka juga menekankan bahwa kenaikan PPN akan berdampak negatif pada perekonomian masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil.
Aksi demonstrasi yang berlangsung di Jakarta ini sempat diwarnai dengan aksi dorong-dorongan antara demonstran dan aparat keamanan. Aksi ini terjadi ketika demonstran mencoba untuk memasuki area yang dijaga ketat oleh aparat keamanan. Meskipun sempat terjadi ketegangan, aksi dorong-dorongan tersebut tidak berlangsung lama dan tidak menimbulkan kerusuhan besar.
Aparat keamanan berusaha untuk mengamankan jalannya demonstrasi dan mencegah terjadinya kerusuhan. Mereka membentuk barisan untuk menghalau demonstran yang mencoba memasuki area yang dijaga. Sementara itu, demonstran tetap berusaha untuk menyampaikan aspirasi mereka dengan cara yang damai.
Setelah beberapa jam berlangsung, demonstrasi yang diwarnai dengan aksi dorong-dorongan tersebut akhirnya berhasil dibubarkan dengan tertib. Para demonstran membubarkan diri secara bertahap dan kembali ke titik kumpul masing-masing. Pembubaran demonstrasi ini berlangsung tanpa adanya bentrokan besar dan kerusuhan yang lebih parah.
Pihak kepolisian dan aparat keamanan lainnya berhasil mengamankan jalannya demonstrasi dan memastikan bahwa tidak ada kerusuhan yang lebih besar terjadi. Mereka juga berusaha untuk berkomunikasi dengan para demonstran agar demonstrasi dapat berlangsung dengan damai dan tertib.
Demonstrasi yang digelar oleh BEM SI ini mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak. Beberapa pihak mendukung aksi demonstrasi ini dan menganggap bahwa kenaikan PPN memang perlu ditinjau ulang mengingat kondisi ekonomi masyarakat yang belum stabil. Namun, ada juga pihak yang mengkritik aksi dorong-dorongan yang terjadi selama demonstrasi berlangsung.
Pemerintah sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait demonstrasi ini. Namun, beberapa ekonom menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan kembali kebijakan kenaikan PPN ini dan melakukan kajian lebih mendalam terkait dampaknya terhadap perekonomian masyarakat.
Demonstrasi yang digelar oleh BEM SI menolak kenaikan PPN menjadi 12% ini berlangsung dengan aksi dorong-dorongan antara demonstran dan aparat keamanan, namun akhirnya berhasil dibubarkan dengan tertib. Aksi ini menunjukkan betapa pentingnya aspirasi masyarakat untuk didengarkan dan dipertimbangkan oleh pemerintah. Pemerintah diharapkan dapat mempertimbangkan kembali kebijakan kenaikan PPN ini dan melakukan kajian lebih mendalam terkait dampaknya terhadap perekonomian masyarakat.