Trump Memicu Gejolak Global dengan Tarif Impor Baru Anwar Ibrahim Segera Hubungi Prabowo

edwards2010 – Pada 2 April 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor baru yang mengejutkan dunia. Kebijakan “Reciprocal Tariffs” ini memberlakukan tarif 20% pada sejumlah negara, termasuk beberapa anggota ASEAN. Negara-negara di seluruh dunia segera merespons kebijakan ini dengan berbagai upaya untuk melindungi ekonomi mereka.

Di Asia Tenggara, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, segera bertindak dengan menghubungi Presiden Indonesia, Prabowo Subianto. Anwar dan Prabowo berdiskusi tentang langkah strategis untuk menghadapi tantangan ekonomi baru ini. Mereka sepakat bahwa kerjasama regional yang kuat sangat penting dalam menghadapi kebijakan proteksionis Amerika Serikat.

Anwar dan Prabowo menegaskan pentingnya solidaritas regional dalam menghadapi kebijakan ekonomi global yang tidak menentu. Mereka menekankan perlunya dialog berkelanjutan di antara negara-negara ASEAN untuk memberikan respon kolektif yang signifikan. Selain itu, mereka mempertimbangkan untuk memperkuat hubungan dagang dengan negara-negara di luar Amerika Serikat, guna mengurangi ketergantungan ekonomi pada pasar Amerika.

Sebagai bagian dari upaya kolektif, Anwar dan Prabowo berencana mengadakan pertemuan darurat dengan para pemimpin ASEAN lainnya. Pertemuan ini bertujuan mengembangkan strategi bersama untuk meminimalisir dampak negatif tarif impor dan memastikan stabilitas ekonomi di kawasan. Anwar juga menekankan pentingnya memperkuat kerjasama intra-ASEAN dalam inovasi dan teknologi, demi meningkatkan daya saing ekonomi regional di pasar global.

Keputusan Presiden Trump untuk memberlakukan tarif impor tinggi memicu reaksi cepat dari berbagai negara, termasuk di Asia Tenggara. Melalui kerjasama erat dan dialog konstruktif, Anwar Ibrahim dan Prabowo Subianto menunjukkan kepemimpinan visioner dalam menghadapi tantangan global ini. Langkah-langkah selanjutnya dari ASEAN akan menjadi penentu stabilitas ekonomi dan hubungan perdagangan kawasan ini di masa mendatang.

Prabowo Subianto Mengundang Raja Charles III untuk Kunjungan Kedua ke Indonesia

edwards2010.com – Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, baru-baru ini mengundang Raja Charles III untuk kembali mengunjungi Indonesia. Kunjungan ini akan menjadi yang ketiga bagi Raja Charles III ke Indonesia, setelah dua kali kunjungan sebelumnya dalam statusnya sebagai Pangeran.

Kunjungan pertama Raja Charles III ke Indonesia dilakukan pada tahun 1989, saat ia didampingi oleh Putri Diana. Kunjungan kedua dilakukan pada tahun 2008, di mana ia menghabiskan sekitar satu pekan di Indonesia, berdialog dengan para tokoh agama Islam di Masjid Istiqlal, Jakarta, dan meninjau Proyek Hutan Harapan di Jambi.

Prabowo Subianto mengajak Raja Charles III untuk kembali mengunjungi Indonesia selama pertemuan di Istana Buckingham, London, Inggris, pada Kamis (21/11/2024). Pertemuan ini berlangsung hangat dan tertutup, di mana Prabowo mengungkapkan undangan tersebut kepada Raja Charles III.

Prabowo menyampaikan undangan ini sebagai bentuk penghargaan atas hubungan baik antara Indonesia dan Inggris. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Raja Charles III karena sempat menempuh pendidikan di Inggris saat ia masih muda.

Kunjungan Raja Charles III ke Indonesia, jika terwujud, akan memiliki makna khusus karena itu akan menjadi kunjungan pertama sebagai raja. Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara, terutama dalam bidang ekonomi, perikanan, pendidikan, kesehatan, dan pertahanan.

Selain undangan untuk kunjungan, Prabowo juga menawarkan kerja sama dalam bidang lingkungan dan pelestarian alam. Hal ini sejalan dengan minat Raja Charles III yang dikenal sebagai pendukung kuat isu lingkungan.

Setelah pertemuan dengan Raja Charles III, Prabowo juga menemui Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Wakil PM Inggris Angela Rayner. Dalam pertemuan ini, Prabowo membahas berbagai kerjasama di berbagai sektor, termasuk ekonomi, perikanan, pendidikan, kesehatan, dan pertahanan.

Undangan Prabowo Subianto kepada Raja Charles III untuk kembali mengunjungi Indonesia menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris. Kunjungan ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi kedua negara, terutama dalam bidang ekonomi dan lingkungan.